Rembang, www.m3r.sch.id
Dua mahasiswi asal Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang menyelesaikan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dalam kurun waktu tiga minggu di Madrasah Aliyah Mu’allimin (MA) Mu’allimat Rembang (M3R). Dua Mahasiswi yang merupakan alumni MA M3R tersebut bernama Riya Fitriyani dan Shofiyyaul Asma, yang menceritakan pengalaman menariknya selama PPL nya pada Senin (31/8) siang.
Mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Bahasa Arab Riya Fitriyani Selama praktik menjadi guru menceritakan pengalaman berbeda yang didapatkan dalam memberikan pembelajaran secara daring. Diakuinya pembelajaran daring lebih menguras tenaga ketimbang pembelajaran secara tatap muka atau langsung.
“Sebelumnya belum kenal dengan siswa-siswinya yang kemudian langsung dihadapkan dengan pembelajaran daring. Bagaimanapun caranya tetap menyesuaikan dengan memberikan materi yang sebelumnya diampu oleh Pak Ridwan guru Bahasa Arab sesuai dengan bidang saya,” kata Fitri.
Fitri sapaan akrabnya yang merupakan mahasiswi semester tujuh menjelaskan dalam pembejarannya, Ia menggunakan platform rekaman video dan pemberian tugas menggunakan fitur yang tersedia di google classroom. Selain itu, ada banyak cara yang digunakan salah satunya, menggukan whatsapp dan zoom yang dilakukan hanya beberapa pertemuan.
“Ini saya lakukan untuk saling sapa kepada mereka. Harapanya semoga saja pandemi ini segera berakhir supaya siswa-sisiwi bisa belajar secara langsung. Kemudian tetep semangat, jangan patah semangat meskipun tidak bertemu dengan Bapak/Ibu guru secara tatap muka, tidak mendapatkan uang saku semangat belajarnya jangan sampai berkurang, dan raihlah ilmu itu meskipun dengan banyak cara,” harapnya.
Sementara, Mahasiswi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) Shofiyyatul Asma mengatakan mendapatkan pengalaman yang sama berharga. Salah satunya menangani beberapa siswa yang aktif dalam pembelajaran dan ada juga siswa yang kurang bersemangat mengikuti pembelajaran.
“Apalagi pembelajaranya daring jadi ini merupakan tantang yang lebih besar, meski dibilang lebih mudah akan tetapi justru lebih menguras tenaga. Selama ini pamong saya bapak Sudiono selaku guru Al-qur’an dan Hadits jadi saya ikut membantu dalam pemebelajaran kepada siswa-siswi,” kata Shofi.
Lebih lanjut, Shofi berharap siswa-siswi tetap mengikuti pembelajaran dengan semangat dan mengerjakan tugas-tugas yang sudah diberikan Bapak/Ibu guru. Selain itu, kepada siswa-siswi tetap harus merespon baik pembelajaran daring yang selama ini berlangsung.
“Selalu patuhi dan hargai pembelajaran yang telah disampaikan, baik itu menggunakan platform apa saja yang digunakan dalam metode pembelajaran,” pungkasnya.
(ON)
Tinggalkan Balasan